Welcome ^_^

Assalamu'alaikum,

Hi everyone!

welcome to my blog, hope you like it!

thanks :)

Jumat, 22 Mei 2009


Ekskul Rohis Juga Seru


DOK.PRIBADI
Salah satu kegiatan di Masjid Ash Sholihin, Ngawi Jawa Timur
Kompas,15 Agustus 2008 09:42 WIB
Apaan sih ”rohis”? Baca katanya aja udah bikin sebagian dari kita spontan naikkin alis, melototin mata, ditambah ngernyitin dahi sampai kerutannya berlipat ganda. Bikin kita kelihatan tambah tua.
Tenang kawan! Di sini kita bakal ngasih tahu tentang rohis secara gamblang. Jadi, enggak usah tengok sana, tengok sini alias tanya-tanya ke orang yang enggak jelas. Lanjutin aja bacanya.
Pada umumnya, setiap SMA negeri ataupun swasta punya kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Jumlah ekskul di tiap SMA berbeda-beda. Bahkan, variasinya makin hari makin banyak aja.
Dari yang bersifat intelektual, kayak olimpiade dan karya ilmiah remaja, sampai yang mengandalkan kekuatan fisik, apalagi kalau bukan olahraga yang banyak macamnya dan benar-benar menguras tenaga.
Tapi, di antaranya juga ada ekskul yang bisa mengasah bakat kepemimpinan kita. Tentunya ini jenis ekskul organisasi, kayak OSIS, Pramuka, pecinta alam, atau organisasi lain yang hanya ada di sekolah kamu. Misal di SMAN 2 Ngawi, ada Smada English Club, semacam organisasi kecil yang masih berbentuk klub.
Coba kita berpikir sejenak. Ada enggak ya ekskul yang bisa mengasah dan mendukung minat dan bakat kita dalam segala hal? Dalam intelektual, kreativitas, dan kepemimpinan? Wah... kayaknya enggak ada deh. Eits! Tarik dulu ucapanmu! Ada lagi!
Ada kok, ekskul yang bisa mengasah segala kemampuan baik kita. Contohnya rohis, kerohanian Islam. Ekskul ini memang berasaskan Islam. Kesannya kaku ya? Hmm... kalian menganggapnya agak gimana gitu kan?
Sebenarnya enggak juga kok, biasa-biasa saja dan seperti ekskul lainnya, rohis menawarkan berbagai kegiatan dan kreativitas yang menarik sambil memperdalam pemahaman soal agama.
Lagian, generasi muda yang nantinya sukses pasti mengenal agamanya, mengenal bangsanya, juga mengenal dirinya. Bukannya malah foya-foya enggak jelas.
Apalagi kalau di antaranya ada yang pakai semboyan ”kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga”. Aduh.... udah enggak zamannya kale pake semboyan kayak gitu! Mending langsung mengembangkan kemampuan kita, bukan cuma malas-malasan.
Aneka kegiatan
Kenapa kita bilang rohis bisa mengasah kemampuan kita, bakat kepemimpinan, dan sikap toleransi dengan baik? Jawabannya, simpel aja.
Pertama, karena pada dasarnya ekskul ini merakyat. Enggak ribet kalau mau daftar. Enggak kebanyakan syarat. Enggak menuntut kita mempunyai fisik yang atletis atau otak secerdas Einstein. Toh, semua orang punya bakat atau kemampuan masing-masing.
Kedua, kegiatannya bervariasi. Sesuai sama bakat dan minat kita. Misal aja nih, kita punya bakat dan minat untuk menulis, kita tinggal milih kerjaan yang sesuai buat kita. Kalau di rohis SMA 2 Ngawi, biasa disebut Ta’mir Masjid Ash-sholihin (Tama). Kita bisa ambil bagian media yang ngurusin majalah, mading, dan sebagainya yang bersangkutan dengan jurnalistik.
Kalau di antara kita ada yang suka berpetualang di alam, di rohis juga ada kegiatan tafakur alam. Di kegiatan ini, kita dikenalin sama alam sekitar yang benar-benar indah sambil out bound dan game Islami lainnya. Masih ada lagi kegiatan lain, seperti seminar, bedah buku, dan bedah film.
Ketiga, kita jadi kenal sama teman-teman yang cocok sama minat kita. Teman yang bukannya menjerumuskan kita, tapi malah membangkitkan semangat. Teman yang ada di saat suka dan duka. Teman yang setiap kali kita teringat wajahnya, kita jadi ingat sama kata-kata mutiaranya, tegurannya, dan kata-kata penyemangatnya.
Pokoknya enggak bakal terlupakan deh masa SMA kita yang penuh warna. Apalagi kalau kita gabung di rohis, sampai lulus nanti masih ada hal-hal yang baik yang membekas di hati. Kata salah satu alumni kami, kepribadian pada masa dewasa itu kebanyakan terbentuk dari masa SMA.
Rasa tanggung jawab, pandangan hidup, dan tujuan hidup, semuanya bermula di masa peralihan ini. Di masa SMA kita yang bak pelangi karena memang penuh warna. Warna ”putih”, ”hitam”, bahkan ”abu-abu” karena sering kali kita selalu ragu. Tak bisa menilai mana yang benar, mana yang salah.
Itulah kenapa kita harus punya pembimbing, baik itu orangtua atau teman-teman yang bisa menunjukkan jalan menuju masa depan yang kita impikan. Salah satu cara untuk mendapatkan lingkungan yang mendukung kita adalah mencari teman di organisasi yang bagus dan penuh semangat. (Tim SMAN 2 Ngawi, Jawa Timur: Rizvika Rahmita S, Pratama Adi Kusuma, Faridatus Sa’adah, Churnia
Fobia... Ih... Serem...


Kompas,11 Juli 2008 05:31 WIB

Beberapa pekan lalu di MuDA ada SMS salah seorang pembaca yang curhat tentang fobia. Apa sih fobia itu?
Pernah lihat, kan, orang bertubuh besar dan kekar ternyata punya nyali ciut, takut sama tikus kecil? Pasti pernah dengar juga orang yang teriak histeris jika lampu tiba-tiba mati?
Atau kamu sendiri yang merasakan ketakutan itu? Wah, ini berarti ketakutan kamu keterlaluan melebihi ketakutan biasa. Ketakutan itu jika tidak segera ditindaklanjuti lama kelamaan akan menjadi fobia.
Tapi sebelum kita membahas tentang cara menyembuhkannya, kita kenalan dulu yuk sama fobia! Fobia berasal dari kata ”phobos” (Yunani) yang berarti ’ketakutan’. Secara harfiah fobia adalah suatu ketakutan yang abnormal dan tidak beralasan terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Macam fobia sangatlah bervariasi.
Untuk mengetahuinya, tengok saja www.phobialist.com. Seseorang bisa saja mempunyai satu fobia atau lebih, karena fobia biasanya disebabkan pengalaman masa lalu yang membawa trauma bagi penderita.
Misal saja, si Wati yang dikejar-kejar anjing gila sampai harus mengelilingi desa. Karena kewalahan, ia pun menyerah. Alhasil ia malah mendapat suvenir dari si anjing berupa dua gigitan besar di kakinya.
Peristiwa ini bisa menyebabkan trauma. Jika di masa depan ia bertemu dengan seekor anjing yang manis sekalipun, di dalam otaknya persepsinya sangat berbeda terhadap anjing manis itu.
Ia akan melihat anjing manis itu sebagai monster buas yang lebih besar dari ukuran sesungguhnya dan siap mencabik-cabik tubuhnya. Inilah di mana ia telah mencapai tahap fobia anjing (cynophobia).
Jika fobia tidak segera disembuhkan, hal ini bisa mengganggu si penderita dan orang-orang di sekitarnya. Apalagi jika obyek atau situasi yang ditakuti sering ditemui di kehidupan sehari-hari.
Adapun cara-cara penyembuhan menurut berbagai sumber yang saya himpun bisa dilakukan seperti di bawah ini:
a. Psikoterapi
Ini adalah cara utama. Sudah digunakan dari akhir abad ke-19. Dengan pergi ke klinik atau tempat psikoterapi, psikoterapis akan membantu menghilangkan fobia.
b. Hipnoterapi
Cara ini dilakukan bersama terapis dan bekerja pada jiwa bawah sadar.
c. Self-healing
Cara yang murah dan tidak memakan biaya. Cara ini menekankan pada penyembuhan diri sendiri dengan menanamkan sugesti yang bisa membantu. Misalnya pada kasus fobia anjing, penderita bisa menanamkan sugesti pada dirinya bahwa anjing itu lucu, tidak berbahaya.
Masih banyak cara lain untuk menghilangkannya. Tapi, dengan cara apa pun, jika tidak ada kemauan sembuh, kesembuhan tidak akan datang.
Sifat optimistis bisa menjadi jembatan menuju sembuh. So, don't waste your time! Hadapi dan lawanlah rasa takut itu. Ubah takutmu menjadi tawamu.
(Rizvika Rahmita S, SMAN 2 NGAWI)